Monday, March 9, 2015

PENGERTIAN, SEJARAH DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

A.    PENGERTIAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa merupakan identitas  Nasional  bagi bangsa.  Bahasa  dipahami  sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia, di Indonesia sendiri pun memiliki berbagai jenis bahasa untuk mewakili suku-suku dan etnis bangsa Indonesia.
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Madura, bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll.
Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang, tentunya akan lebih berkesan positif jika kita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nomor satu.


B.    SEJARAH BAHASA INDONESIA

               
Ø Sebelum kemerdekaan

·         Prasasti tertua berbahasa Melayu dengan huruf Pallawa abad ke 7
·         Masuknya agama Islam abad ke 13 membawa pengaruh tradisi tulis bahasa Melayu.
·         Huruf Arab digunakan untuk menulis bahasa Melayu (tulisan Jawi) sampai abad ke 19
·         Masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu digunakan sebagai sarana perhubungan luas, termasuk bahasa surat kabar.
·         Pada 28 Oktober 1928 kongres pemuda menyepakati Sumpah Pemuda yang mengubah nama bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia dan mencetuskannya sebagai bahasa persatuan.
·         Tahun 1938 diselenggaran kongres pertama bahasa Indonesia di Solo.
·         Masa penjajahan Jepang, bahasa Indonesia semakin berkembang karena pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda.

Ø Setelah Kemerdekaan

·         Sehari setelah merdeka, 18 Agustus 1945, dalam UUD 1945 ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara (pasal 36).
·         Ejaan Bahasa Indonesia dibakukan dan ditetapkan sejak 1972, setelah mengalami beberapa perubahan (tahun 1901 Ejaan van Ophuijsen dan tahun 1947 Ejaan Soewandi).
·         Tahun 1975 dikeluarkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
·         Lima tahun sekali, Ejaan bahasa Indonesia senantiasa disempurnakan hingga sekarang melalui Kongres Nasional Bahasa Indonesia dengan motor penggerak Pusat Bahasa.
·         Di era kesejagatan kini, bahasa Indonesia dipelajari di berbagai PT nasional dan internasional.

       Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Seiring berjalanya waktu bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan-perubahn karena bahasa indonesia merupakan bahasa yang bersifat terbuka dan menyerap kata-kata dari bahasa lain, misalnya Sansekerta, Belanda, Inggris, Arab, Cina, Portugis, Paris, dan bahasa lainnya. Maka bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan terutama dalam ejaannya.


C.     KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
        Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan.Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Kedua adalah sebagai bahasa negara.
1.      Kedudukan  Bahasa Indonesia
a.    Sebagai Bahasa Nasional
Seperti yang tercantum dalam Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Yang menjadi bahasa penghubung antara bahasa-bahasa di Indonesia. Karena Indonesia memiliki beraneka ragam suku. Yang tiap sukunya mempunyai bahasa-bahasa tersendiri.
    b.    Sebagai Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dan merupakan salah satu ciri khas tersendiri dari bangsa indonesia. Yang menjadi pembeda antara negara-negara yang lain.
2. Fungsi Bahasa Indonesia
a.      Lambang Kebangsaan
Bahasa indonesia berfungsi sebagai lambang kebangsaan negara Republik Indonesia.
b.      Lambang identitas nasional
Bahasa Indonesia merupakan identitas Nasional, menjadikan jati diri bagi penduduknya. Yang dihasilkan oleh kesepakatan bersama. Mudah dimengerti oleh semua penduduknya.
c.      Lambang kebanggaan kebangsaan
  Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
d.     Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
e.     Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.

f.       Lambang Identitas Nasional 
      Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.
g.     Alat perhubungan
     Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka kan sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
h.     Alat pemersatu bangsa 
    Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam tersebut kedalam sebuah persatuan.
D.  BAHASA INDONESIA KEILMUAN
      Bahasa merupakan identitas  Nasional  bagi bangsa.  Bahasa  dipahami  sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia, di Indonesia sendiri pun memiliki berbagai jenis bahasa untuk mewakili suku-suku dan etnis bangsa Indonesia.
      Ketika kita berkomunikasi perlu diperhatikan kaidah-kaidah berbahasa, baik yang berkaitan kebenaran kaidah tatabahasa yang digunakan maupun kebenaran kaidah pemakaian bahasa sesuai dengan konteks situasi, kondisi, dan sosiobudayanya. Pada saat kita berbahasa, kita perlu memperhatikan faktor-faktor yang menentukan bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada saat menulis misalnya, kata selalu memperhatikan siapa pembaca tulisan kita, apa yang kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di media apa kita menulis. Hal yang perlu mendapat perhatian tersebut merupakan faktor penentu dalam berkomunikasi. Faktor-faktor penentu berkomunikasi meliputi: partisipan, topik, latar, tujuan, dan saluran (lisan atau tulis).

ü KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Seperti halnya bahasa lain pada umumnya, bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah juga mempunyai karakteristik. Karakteristik bahasa Indonesia dalam konsep ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: karakteristik umum dan karakteristik khusus. Karakteristik khusus bahasa Indonesia keilmuan meliputi :

a.    Bentukan kata
Dalam BIK, bentukan kata yang harus digunakan adalah kata standar yang tunduk pada kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku. Bentukan kata standar dapat memilihtiga bentuk, yakni bentukan dengan cara afiksasi, redublikasi atau pengulangan, danpemajemukan atau penggabungan kata.

b.    Diksi
Diksi itu sendiri artinya adalah pilihan kata. Dalam Bahasa Indonesia Keilmuan adadua pertimbangan untuk pemilihan kata, yaitu kesesuaian dan ketetapan. Kesesuaianberkaitan dengan kelazimannya sedangkan ketetapan berkaitan dengan acuan makna.

c.    Bentukan kalimat
Penulisan kalimat sangat penting untuk memperhatikan keefektifan kalimat tersebut.Keefektifan kalimat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penulis dan pembaca. Dari sisipenulis, kalimat dapat dikatakan efektif jika mampu membawa gagasan yang ingindisampaikan penulis secara tepat dan akuran. Dan dari sisi pembaca, kalimatdikatakan efektif jika tafsiran pesan yang dibaca sama dengan apa yang dimaksutkandengan penulis.


d.    Pengembangan paragraf 
Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu :
1.    Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasanpenjelas.
2.    Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam gagasan-gagasan penjelas

e.    Ciri kewacanaan
Dalam hal ini kesatuan kalimat sangat perlu diperhatikan kesatuan kalimat. Untuk menjadikan suatu paragraf memiliki makna maka harus disusun kalimat yang salingberkaitan satu sama lain. 
      Suparno dkk. (1994: 2-14) menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten, (6) gagasan sebagai pangkal tolak.
1.   Lugas dan jelas
diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak berbelit-belit, mudah di pahami, tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak berlebihan.
Jelas berarti gemblang, tegas, dan tidak meragukan.

2.   Objektif
Mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh bersifat objektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum.

3.   Cendekia
Bahasa itu mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Kalimat-kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika.
Kecendekiaan juga tampak pada ketepatan dan kesaksamaan penggunaan kata.



4.   Ringkas dan Padat
Bahasa keilmuan berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur bahasa didalamnya hemat. Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan dibuang.
Realisasi ciri ringkas dan padat tidak hanya di tandai oleh penggunaan unsur-unsur bahasa dalam kalimat, satuan bahasa yang serupa kalimat alam paragraf pun jika tidak fungsional, dapat dihilangkan.

5.   Konsisten
Bahasa Indonesia berciri ilmiah berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat asas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan tata tulis (pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang berlaku konsisten.
Penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara taat asas.

6.   Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Gagasan menjadi pangkal tolak bahasa Indonesia keilmuan. Oleh sebab itu kalimat-kalimat bahasa keilmuan berorientasi pada kalimat pasif, bukan kalimat aktif.
Kalimat-kalimat yang dipakai dalam sebuah karangan diusahakan sederhana, pendek-pendek, dan mudah dipahami oleh pembaca.

ü PENGGUNAAN UMUM BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Penggunaan bahasa Indonesia pada remaja saat ini sering menggunakan bahasa-bahasa gaul yang sebenarnya dapat merusak tatanan asli bahasa Indonesia. Padahal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar sangat penting untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai identitas negara.

a.      Objektif
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
1.      Kita tentu sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa.
2.      Barangkali yang mula-mula terpikir oleh kita bahwa ilmu jiwa tentu membahas masalah ilmu jiwa.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
1.      Istilah ilmu jiwa sering terdengar/didengar akhir-akhir ini.
2.      Barangkali yang mula-mula terpikirkan ialah bahwa ilmu jiwa tentunya membahas masalah kejiwaan.
Berdasarkan contoh tersebut ternyata bahwa dalam penggunaan BIK yang ditekankan adalah keobjektifan. Kata-kata yang digunakan netral/tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/objeknya. Penggunaan kata yang bersifat subjektif, ekstrem/mutlak, dan emosional dihindari.
b.      Ringkas dan Jelas
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar dan tidak memberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena tidak lebih dari mengulang kata-katanya saja.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
“Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar.”
Kata masih samar berarti tidak memberikan penjelasan apa-apa dan seterusnya. Oleh karena itu, penggunaan kelompok kata yang bercetak miring mubazir atau boros. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa, misalnya kata/istilah yang memang diperlukan untuk memaparkan informasi keilmuan.
c.       Cendekia
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Suatu perencanaan apabila diikuti oleh pengendalian yang teratur dapat mengha-silkan penghematan-penghematan di dalam perusahaan yang sekaligus akan memperkuat kemampuan perusahaan dan memberi saran-sarankepada mana-jemen.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
“Suatu perencanaan dan pengendalian yang teratur dapat menghasilkan berbagai penghematan, memperkuat daya saing perusahaan, dan memberikan masukan kepada sistem menajemen atau saran-saran rekomendasi kepada pihak manajer/pengelola.”

Kalimat pertama menyatakan 3 gagasan, yaitu perencanaan yang diikuti pengendalian dapat menghasilkan penghematan, memperkuat kemampuan, dan memberikan saran kepada manajemen. Yang membingungkan pemahaman ialah benarkah perencanaan yang diikuti pengendalian dapat memberikan saran-saran kepada manajemen? Terdapat kerancuan pemahaman antara manajemen, sistem manajemen, dan manajer atau dengan kata lain pengelolaan, sistem pengelolaan, dan pengelola. Saran-saran atau rekomendasi seharusnya ditujukan kepada personal/orang, sedangkan masukan atau in put ditujukan pada lembaga atau sistem.
Pada kalimat kedua, penulis lebih cermat dalam memilih kata. Kecermatan/ketelitian dalam memilih kata, frasa, kalimat dan sebagainya merupakan cirri kecendekiaan. Dengan kecendekiaan, penulis dapat membentuk pernyataannya dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
d.      Formal
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang dikemukakan di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif.
Kalimat di atas fungsi subjek dan keterangan tidak jelas. Jika penelitian ini berfungsi subjek maka tidak perlu diberi pengantar kata depan dalam dan sejenisnya. Jika kata dalam penelitian ini berfungsi sebagai keterangan diikuti bentuk verba pasif di- .untuk memenuhi ciri formal, kalimat tersebut perlu diubah sebagai berikut.
a.       … penelitian ini akan mencoba … (fungsi subjek), atau
b.      … dalam penelitian ini akan dicoba … (fungsi keterangan).
e.       Konsisten/Taat Asas
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
a.       Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah menghimpun data lapangan, mengolahnya, dan memberikan penafsiran.
b.      Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kata menghimpun, mengolah, penafsiran, menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan secara tidak konsisten.
 Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
a.       Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data lapangan, menganalisisnya, dan memberikan interpretasi.
b.      Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kalimat di atas penggunaan kata mengumpulkan, menganalisis, dan interpretasi menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan dengan konsisten.

Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Hal itu berbeda dengan diksi dalam karya nonkeilmuan yang lebih menekankan pada kevariasian penggunaan kata. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.



http://plb2013offb.blogspot.com/2014/05/karakteristik-khusus-bahasa-indonesia.html



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Karakteristik Khusus Bahasa I

No comments: